eparrphepavacuum.com – Apple, raksasa teknologi asal Cupertino, kembali menjadi sorotan setelah menghadapi gugatan federal di Pengadilan Distrik AS di San Jose, California, pada 19 Maret 2025. Gugatan ini diajukan oleh konsumen yang menuduh Apple melakukan iklan palsu terkait fitur Apple Intelligence, khususnya peningkatan Siri, yang dijanjikan tetapi belum tersedia hingga kini. Fitur tersebut, yang pertama kali diperkenalkan pada Worldwide Developers Conference (WWDC) Juni 2024, menjadi salah satu daya tarik utama iPhone 16. Namun, Apple baru-baru ini mengakui bahwa fitur tersebut tertunda hingga 2026, memicu kemarahan pengguna.
Gugatan yang mengincar status class-action ini menuding Apple sengaja membangun ekspektasi konsumen melalui iklan besar-besaran, termasuk sebuah iklan September 2024 yang menampilkan aktris Bella Ramsey. Iklan tersebut memamerkan Siri dengan kemampuan personalisasi canggih, seperti mengingat konteks pengguna, yang ternyata belum ada. Menurut penggugat, Apple terus mempromosikan fitur ini meski tahu peluncurannya tak realistis, mendorong jutaan orang membeli perangkat dengan harga premium berdasarkan janji kosong.
“Apple menipu konsumen untuk membeli ponsel baru yang tak mereka butuhkan dengan fitur yang tak ada,” bunyi gugatan tersebut. Penggugat menuntut kompensasi finansial dan perintah pengadilan agar Apple menghentikan praktik iklan menyesatkan. Meski iklan Ramsey telah ditarik dari YouTube, kerusakan reputasi tampaknya sulit dihindari.
Keterlambatan ini juga memicu kritik internal. CEO Tim Cook dilaporkan kehilangan kepercayaan pada kepala AI, John Giannandrea, yang kini digantikan oleh Mike Rockwell untuk memimpin pengembangan Siri. Sementara Apple telah merilis beberapa fitur Apple Intelligence seperti alat tulis di iOS 18.1, Siri yang lebih cerdas masih jauh dari harapan. Dalam persaingan AI melawan Google dan Microsoft, langkah Apple ini bisa jadi bumerang, baik secara hukum maupun kompetitif.