Tren Mobil Listrik Terjangkau di Indonesia 2025

eparrphepavacuum.com – Mobil listrik semakin menjadi tren di Indonesia pada April 2025, seiring dengan meningkatnya kesadaran akan lingkungan dan dukungan pemerintah terhadap kendaraan ramah lingkungan. Salah satu fokus utama adalah munculnya mobil listrik terjangkau yang mulai merambah pasar otomotif, memberikan alternatif bagi masyarakat kelas menengah yang ingin beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil.

Salah satu model yang populer adalah Wuling Air EV, yang kini memiliki varian terbaru dengan harga mulai dari Rp 190 juta. Mobil ini menawarkan jarak tempuh hingga 300 km dalam sekali pengisian, cocok untuk penggunaan harian di perkotaan seperti Jakarta atau Surabaya. Selain Wuling, merek lokal seperti Gesits juga meluncurkan mobil listrik kompak dengan harga sekitar Rp 150 juta, menargetkan konsumen muda yang mencari kendaraan hemat energi.

Pemerintah mendukung tren ini dengan memberikan insentif, seperti pembebasan pajak kendaraan listrik dan subsidi hingga Rp 7 juta per unit, sesuai Peraturan Menteri Keuangan 2024. Selain itu, jumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) telah bertambah menjadi lebih dari 1.500 unit di seluruh Indonesia, menurut data PLN, memudahkan pengguna mobil listrik untuk bepergian jarak jauh.

Pengalaman pengguna menunjukkan bahwa mobil listrik terjangkau ini sangat hemat biaya operasional—pengisian penuh hanya memakan biaya sekitar Rp 30.000, jauh lebih murah dibandingkan bahan bakar bensin. Namun, tantangan seperti waktu pengisian yang masih memakan waktu 4-6 jam dan terbatasnya bengkel khusus masih menjadi perhatian. Komunitas pengguna mobil listrik di Indonesia, seperti di forum online Kaskus, menyarankan untuk memilih model dengan garansi baterai panjang, minimal 8 tahun.

Tren mobil listrik terjangkau adalah langkah besar menuju mobilitas berkelanjutan di Indonesia. Dengan harga yang semakin kompetitif dan infrastruktur yang terus berkembang, mobil listrik kini bukan lagi impian, melainkan pilihan realistis bagi masyarakat urban.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *