eparrphepavacuum.com – Komputasi tepi (edge computing) adalah pendekatan teknologi yang memproses data lebih dekat ke sumbernya, seperti perangkat IoT atau sensor, daripada mengirimkannya ke pusat data atau cloud. Dengan memindahkan pemrosesan data ke “tepi” jaringan, teknologi ini mengurangi latensi, meningkatkan kecepatan respons, dan mengurangi beban bandwidth. Hal ini sangat penting untuk aplikasi yang memerlukan respons real-time, seperti kendaraan otonom, industri manufaktur, dan layanan kesehatan.
Di Indonesia, adopsi edge computing semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan perangkat IoT dan kebutuhan akan layanan digital yang cepat dan andal. Menurut laporan Liputan6, komputasi tepi diprediksi menjadi fondasi revolusi AI, memungkinkan aplikasi AI bekerja lebih cepat dan efisien dengan mengurangi latensi secara signifikan. Selain itu, edge computing juga memainkan peran penting dalam pengembangan kota pintar, di mana data dari berbagai sensor diproses secara lokal untuk mengoptimalkan layanan publik dan infrastruktur.
Namun, implementasi edge computing juga menghadapi tantangan, seperti kebutuhan akan perangkat keras yang mumpuni, keamanan data, dan integrasi dengan sistem yang ada. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, industri, dan akademisi diperlukan untuk mengembangkan standar dan infrastruktur yang mendukung teknologi ini.
Dengan potensi besar dalam meningkatkan efisiensi dan responsivitas sistem digital, edge computing menjadi salah satu pilar utama dalam transformasi digital Indonesia menuju era Industri 4.0.
