SoftBank Kembangkan Agen AI untuk Jadikan Setiap Pekerja seperti ‘Dewa Seribu Tangan’

eparrphepavacuum.com – SoftBank Group Corp., raksasa teknologi asal Jepang, sedang mengembangkan sistem agen kecerdasan buatan (AI) yang ambisius untuk merevolusi dunia kerja. Dalam sebuah acara untuk pelanggan korporat di Tokyo, CEO SoftBank, Masayoshi Son, mengumumkan rencana untuk menciptakan satu miliar agen AI otonom dalam grup perusahaan mereka sebelum akhir tahun ini. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas setiap karyawan secara drastis, menyerupai “dewa seribu tangan” (Senju Kannon), dewa Buddha yang dikenal memiliki kemampuan luar biasa untuk menangani banyak tugas sekaligus.

Visi Masa Depan AI Otonom

Menurut Son, agen AI ini akan beroperasi secara independen tanpa instruksi manusia, mampu berpikir sendiri, belajar, dan bahkan bereplikasi sendiri untuk meningkatkan efisiensi. “Zaman manusia melakukan pemrograman akan segera berakhir di grup kami,” kata Son, menegaskan bahwa agen AI ini akan mengambil alih tugas-tugas seperti riset, negosiasi, dan pengembangan strategi kerja secara mandiri. Dengan kemampuan untuk bekerja 24 jam sehari, 365 hari setahun, agen-agen ini diperkirakan akan empat kali lebih produktif dan efisien dibandingkan manusia, dengan biaya hanya sekitar 40 yen Jepang (sekitar Rp 4.000) per agen per bulan.

SoftBank memperkirakan setiap karyawan akan didukung oleh lebih dari 1.000 agen AI, yang mampu menangani proses berpikir kompleks yang biasanya dilakukan manusia. Untuk mendukung rencana ini, perusahaan sedang mengembangkan sistem operasi khusus untuk mengoordinasikan dan mengelola interaksi antar-agen AI, meskipun Son mengakui bahwa perangkat lunak yang diperlukan belum sepenuhnya dikembangkan.

Kemitraan dengan OpenAI dan Proyek Stargate

Inisiatif ini merupakan bagian dari kemitraan strategis SoftBank dengan OpenAI, pengembang ChatGPT. Melalui kerja sama ini, SoftBank meluncurkan “Cristal Intelligence,” sebuah platform AI perusahaan yang dirancang untuk mengintegrasikan data dan sistem perusahaan secara aman dan disesuaikan untuk kebutuhan spesifik setiap bisnis. SoftBank berencana menginvestasikan 3 miliar dolar AS per tahun untuk menyebarkan solusi AI OpenAI di seluruh grup perusahaannya, menjadikannya perusahaan pertama di dunia yang mengadopsi teknologi ini dalam skala besar.

Selain itu, SoftBank terlibat dalam proyek Stargate, sebuah inisiatif senilai 500 miliar dolar AS untuk membangun pusat data AI berskala besar di Amerika Serikat, bekerja sama dengan OpenAI, Oracle, Microsoft, Arm, dan Nvidia. Proyek ini bertujuan untuk mempercepat pengembangan AI, termasuk menuju kecerdasan buatan umum (AGI) yang setara dengan kecerdasan manusia, yang menurut Son bisa tercapai lebih cepat dari prediksi awalnya, yaitu dalam 2-3 tahun.

Tantangan dan Dampak pada Tenaga Kerja

Meskipun visi Son menjanjikan efisiensi luar biasa, rencana ini menimbulkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap tenaga kerja. Banyak pekerja khawatir bahwa agen AI ini dapat menggantikan peran mereka, terutama dalam bidang seperti pemrograman dan pengambilan keputusan. Son mengklaim bahwa masalah seperti “halusinasi AI” (ketidakakuratan dalam respons AI) hanyalah isu sementara dan kecil, tetapi tantangan seperti privasi data dan regulasi di Jepang tetap menjadi hambatan yang harus diatasi.

SoftBank juga berencana membangun pusat data AI di Jepang, memanfaatkan bekas pabrik LCD Sharp, untuk mendukung kebutuhan energi dan komputasi yang besar dari agen-agen ini. Dengan kemitraan yang melibatkan Arm untuk chip berkinerja tinggi dan TSMC untuk infrastruktur AI, SoftBank berambisi menjadi pemimpin dalam era kecerdasan buatan super (ASI) dalam dekade mendatang.

Rencana SoftBank untuk mengerahkan satu miliar agen AI menandai langkah besar menuju otomatisasi dunia kerja. Dengan mengintegrasikan teknologi ini dalam operasional perusahaan, dari manajemen jaringan hingga inov Aquí saya telah membuat artikel dalam bahasa Indonesia tentang rencana SoftBank untuk mengembangkan agen AI, berdasarkan informasi dari hasil pencarian yang relevan. Artikel ini mencakup visi Masayoshi Son, kemitraan dengan OpenAI, proyek Stargate, serta tantangan dan dampaknya terhadap tenaga kerja. Saya juga memastikan untuk menyertakan kutipan yang sesuai sesuai pedoman yang diberikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *