Konsol Xbox Berpotensi Kena Kenaikan Harga Lagi Saat Kelangkaan RAM Menggigit

eparrphepavacuum.com – Tahun 2025 menjadi tahun yang penuh tantangan bagi pemilik konsol Xbox. Harga Xbox Series X dan Series S sudah naik dua kali sepanjang tahun ini, tapi kini rumor baru mengguncang komunitas gamer: Microsoft mungkin terpaksa menaikkan harga lagi karena kelangkaan global RAM yang parah. Berita ini datang dari bocoran insider terpercaya, menyoroti bagaimana ledakan permintaan AI bisa mengganggu dunia gaming. Mari kita bedah fakta-fakta di balik isu ini.

Riwayat Kenaikan Harga Xbox di 2025

Sebelum membahas kelangkaan RAM, ingat dulu apa yang sudah terjadi. Pada Mei 2025, Microsoft mengumumkan kenaikan harga global untuk konsol Xbox, termasuk di AS: Xbox Series X naik dari $499.99 menjadi $599.99, sementara Series S 512 GB melonjak dari $299.99 ke $379.99. Model 2 TB Galaxy Black bahkan dijual seharga $729.99. Alasannya? Tarif impor yang ditingkatkan oleh pemerintah AS.

Tak berhenti di situ, pada 3 Oktober 2025, ronde kedua kenaikan harga melanda pasar AS: Series S 512 GB naik lagi ke $399.99, model 1 TB ke $449.99, Series X all-digital ke $599.99, standar Series X ke $649.99, dan edisi spesial 2 TB ke $799.99. Aksesoris seperti controller juga ikut naik. Kenaikan ini memicu kritik keras dari gamer, yang merasa Microsoft semakin menjauhkan diri dari konsumen di tengah penurunan penjualan hardware.

Penyebab Utama: Kelangkaan RAM Akibat Ledakan AI

Sekarang, ancaman baru: kelangkaan DRAM (Dynamic Random Access Memory) dan GDDR (Graphics Double Data Rate), jenis memori krusial untuk konsol seperti Xbox Series X/S yang menggunakan GDDR6. Menurut leaker terkenal Moore’s Law is Dead (MLID) dalam video YouTube-nya pada 20 November 2025, Microsoft sudah memperingatkan mitra ritel bahwa dampak ini akan datang “sangat, sangat segera”. Harga kontrak DRAM dilaporkan naik lebih dari 170% year-over-year.

Penyebabnya? Permintaan masif dari pusat data AI. Pada Oktober 2025, Samsung dan SK Hynix menandatangani kesepakatan raksasa dengan OpenAI untuk memasok hampir setengah produksi DRAM dunia guna mendukung proyek Stargate, pusat data AI skala super. Ini menyebabkan panic buying, menyedot pasokan RAM untuk produk konsumen seperti konsol, GPU, dan laptop. MLID menyebut Microsoft “tidak merencanakan sama sekali” untuk krisis ini, sehingga biaya produksi Xbox melonjak tiba-tiba.

Dampak Potensial bagi Xbox

Jika kenaikan harga ini terealisasi, Xbox Series X bisa mencapai $700 atau lebih di AS, sementara Series S mungkin mendekati $450–$500. Bukan hanya harga: pasokan bisa menipis, bahkan produksi sempat terhenti sementara. Ini buruk bagi Microsoft, yang sudah kesulitan bersaing dengan PlayStation 5 (PS5) yang terjual 84,2 juta unit secara global, dibandingkan 27 juta unit Xbox Series X/S.

Leaker juga bilang Microsoft “tidak khawatir dalam jangka pendek-menengah” karena mereka bisa menanggung biaya, tapi ini bisa merusak citra merek. Penjualan hardware Xbox sudah menurun, ditambah kenaikan harga Game Pass yang memicu pembatalan langganan. Gamer mungkin menunda pembelian atau beralih ke PS5 atau PC.

Perbandingan dengan Sony: PS5 Lebih Siap

Berita baik bagi gamer yang ragu? Sony tampaknya lebih siap. MLID mengungkap bahwa Sony telah menimbun stok GDDR6 SDRAM saat harga masih rendah, sehingga PS5 aman setidaknya beberapa bulan ke depan. Bahkan, Sony bisa memberikan diskon Black Friday tanpa khawatir. Ini kontras dengan Xbox, yang “terjebak” tanpa persiapan. Akibatnya, PS5 mungkin mempertahankan harga stabil ($499 untuk model standar), membuatnya lebih menarik bagi konsumen sensitif harga.

Apa yang Harus Dilakukan Gamer?

  • Beli Sekarang? Jika Anda sedang mempertimbangkan Xbox, mungkin ini saat terakhir dengan harga saat ini. Stok bisa habis cepat jika produksi terganggu.
  • Alternatif: Pertimbangkan PS5 atau tunggu next-gen Xbox yang dikabarkan sedang dikembangkan Microsoft. Atau, pilih PC gaming dengan RAM yang bisa di-upgrade.
  • Dampak Lebih Luas: Krisis ini menunjukkan bagaimana tren global seperti AI memengaruhi gaming. Harga RAM naik memukul semua orang, dari konsol hingga kartu grafis.

Microsoft belum mengonfirmasi rumor ini secara resmi, tapi dengan sumber-sumber kredibel seperti MLID dan laporan dari Eurogamer serta Digital Trends, kemungkinan besar ini bukan sekadar spekulasi. Bagi penggemar Xbox, tahun 2025 terasa seperti ujian kesetiaan. Apakah Microsoft akan bangkit, atau ini tanda era baru di mana konsol harus beradaptasi dengan dunia AI? Pantau terus perkembangannya—siapa tahu, Black Friday nanti jadi momen belanja terakhir yang “terjangkau”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *