Meta Bajak Ahli AI Apple dengan Tawaran Fantastis

eparrphepavacuum.com – Dalam sebuah langkah berani yang menunjukkan persaingan ketat untuk talenta kecerdasan buatan (AI), Meta Platforms Inc. berhasil merekrut Ruoming Pang, seorang insinyur terkemuka dan kepala tim model AI Apple, dengan paket kompensasi yang dilaporkan melebihi $200 juta. Perekrutan ini merupakan bagian dari strategi agresif Meta untuk memperkuat tim “Superintelligence” yang baru dibentuk, bertujuan mengembangkan sistem AI yang mampu menyaingi atau bahkan melampaui kemampuan manusia. Kepergian Pang menjadi pukulan besar bagi Apple, yang sedang menghadapi tantangan dalam pengembangan AI-nya.

Tawaran Kompensasi yang Menggiurkan

Menurut Bloomberg, tawaran Meta kepada Pang mencakup gaji pokok yang besar, bonus penandatanganan yang signifikan, dan alokasi saham Meta yang besar, dengan saham menjadi bagian terbesar dari paket tersebut. Kesepakatan ini, yang dirancang untuk beberapa tahun, bergantung pada pencapaian kinerja dan pertumbuhan saham Meta, dengan periode vesting yang melebihi jadwal standar empat tahun. Paket kompensasi ini termasuk yang tertinggi yang pernah ditawarkan di dunia korporasi, menyaingi gaji CEO bank-bank global terkemuka. Apple, meskipun memiliki sumber daya yang besar, tidak mencoba menandingi tawaran tersebut, karena dilaporkan melebihi bayaran semua eksekutifnya, termasuk CEO Tim Cook.

Kepindahan Pang ke Meta menyoroti perang talenta yang semakin sengit di sektor AI, di mana perusahaan seperti Meta, Google, dan OpenAI bersaing untuk mendapatkan insinyur terbaik guna mendorong inovasi. CEO Meta, Mark Zuckerberg, secara pribadi memimpin upaya perekrutan, mengundang calon karyawan ke rumahnya di Silicon Valley dan Lake Tahoe untuk mengamankan talenta terbaik untuk Meta Superintelligence Labs (MSL).

Siapa Ruoming Pang?

Ruoming Pang adalah pakar AI berpengalaman dengan rekam jejak yang mengesankan. Ia meraih gelar PhD dari Universitas Princeton dan memulai kariernya di Google, di mana ia berkontribusi pada proyek AI besar seperti sistem ucapan Lingvo dan Zanzibar, sistem untuk mengelola kontrol akses di layanan Google. Pada tahun 2021, Pang bergabung dengan Apple, memimpin tim beranggotakan sekitar 100 orang yang bertanggung jawab mengembangkan model bahasa besar (LLM) yang mendukung fitur Apple Intelligence, seperti ringkasan email, Notifikasi Prioritas, dan Genmoji. Keahliannya dalam merancang model AI yang efisien untuk perangkat membuatnya menjadi aset penting bagi ambisi AI Apple.

Di Meta, Pang bergabung dengan jajaran talenta AI ternama, termasuk mantan CEO GitHub Nat Friedman, pendiri startup AI Daniel Gross, dan salah satu pendiri Scale AI Alexandr Wang, yang ditunjuk sebagai kepala AI Meta. Meta juga telah merekrut peneliti dari OpenAI dan Anthropic, semakin memperkuat divisi AI-nya.

Tantangan AI Apple

Kepergian Pang merupakan pukulan bagi Apple, yang menghadapi kesulitan dalam mengejar ketertinggalan di perlombaan AI. Upaya AI Apple, yang diberi merek Apple Intelligence, dikritik karena tertinggal dari OpenAI, Google, dan bahkan Meta. Perusahaan menunda peluncuran peningkatan Siri yang dijanjikan pada WWDC 2024, dengan alasan standar kualitas internal, yang dilaporkan berdampak pada semangat kerja tim AI-nya. Selain itu, Apple telah menjajaki kemitraan dengan penyedia AI pihak ketiga seperti OpenAI dan Anthropic untuk meningkatkan Siri, menandakan kemungkinan ketidakpuasan dengan model internalnya.

Kehilangan Pang, yang merupakan tokoh kunci dalam tim model dasar Apple, dapat memicu eksodus lebih lanjut. Laporan menyebutkan bahwa insinyur lain dalam grup tersebut sedang mempertimbangkan tawaran dari Meta dan perusahaan lain, memunculkan kekhawatiran tentang potensi kehilangan talenta. Divisi AI Apple juga telah mengalami restrukturisasi, dengan kepala perangkat lunak Craig Federighi dan Mike Rockwell, yang memimpin pengembangan Vision Pro, kini mengawasi upaya AI, sementara wakil presiden senior John Giannandrea dikabarkan disingkirkan.

Visi AI Ambisius Meta

Perekrutan agresif Meta mencerminkan ambisinya untuk memimpin industri AI, terutama dalam mencapai kecerdasan buatan umum (AGI). Zuckerberg telah merestrukturisasi tim AI Meta untuk fokus pada “superintelligence,” dengan investasi besar dalam infrastruktur seperti pusat data dan chip. Perusahaan melaporkan lebih dari satu miliar pengguna aktif bulanan untuk Meta AI di platformnya, termasuk Facebook, Instagram, dan WhatsApp, tetapi bertujuan untuk memperdalam keterlibatan dengan fokus pada fitur hiburan, koneksi sosial, dan gaya hidup.

Apa Selanjutnya untuk Apple dan Meta?

Bagi Apple, kepergian Pang menyoroti tantangan dalam mempertahankan talenta terbaik di pasar AI yang sangat kompetitif. Saham perusahaan telah turun lebih dari 15% tahun ini, mencerminkan kekhawatiran investor tentang strategi AI-nya. Sementara itu, saham Meta telah naik hampir 25%, didorong oleh investasi AI yang agresif.

Seiring Meta terus membangun Superintelligence Labs, penambahan Pang dapat mempercepat kemajuan dalam mengembangkan sistem AI canggih. Namun, keberhasilan perekrutan ini akan bergantung pada kemampuan Meta untuk mengintegrasikan talenta dan mewujudkan tujuan ambisiusnya. Bagi Apple, fokusnya adalah menstabilkan tim AI-nya dan menghadirkan inovasi yang dijanjikan untuk mendapatkan kembali momentum dalam perlombaan AI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *